Sunday 7 September 2014

PERKEMBANGAN ANGGREK


 

 

REPRODUKSI VEGETATIF DAN GENERATIF PADA TUMBUHAN

 

 


Reproduksi seksual (Generatif)
Reproduksi merupakan proses (perkembangbiakan) atau aktivitas mahkluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah .
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
1.      Repoduksi aseksual (vegetatif)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
2.      Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.

A.    REPRODUKSI SEKSUAL (GENERATIVE) 
Adalah perkembangbiakan yang terjadi karena adanya peleburan antara dua sel  yaitu sel kelamin jantan (sperrma) dan sel kelamin betina (ovum) sehingga dihasilkan individu baru. Reproduksi generative pada tumbuhan diawali dengan peristiwa penyerbukan atau persaringan yang dilanjutkan dengan pembuahan.
Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi). Pada reproduksi generative  terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur. Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
 Di dalam makalah  ini akan menjelaskan  proses atau tahapan reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan bunga
Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalahbunga



Bunga merupakan organ generative  tanaman, hal itu disebabkan, melalui bunga akan  berlanjut  regenerasi tanaman baru sehingga tanaman selalu eksis dari waktu ke waktu. 
Menurut Ashari (2004)  Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga Angiospermae dibedakan menjadi bunga lengkap dan tidak lengkap. Bunga lengkap dikatakan bunga lengkap Suatu  bunga apabila memiliki semua bagian  utama bunga.

 Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
§  Kelopak bunga atau calyx;
§  Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
§  Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikiarumah pria) berupa benang sari;
§  Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa  putik.


Bunga tidak lengkap
Bunga tak lengkap tidak mempunyai bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin.Sementara itu, berdasarkan alat kelaminnya, bunga Angiospermae dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tak sempurna . Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit.  Sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki alat jantan dan alat betina.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gametjantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik ataustigma untuk menerima serbuk sari atau pollenTangkai putik atau stylusberperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
B.     PENYERBUKAN atau PERSARIAN
Menurut Elisa (2004) penyerbukan merupakan :
-          pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke putik (pistillum)
-          peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) di atas kepala putik (stigma).
Penyerbukan merupakan sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Atau disebut juga peristiwa jatuhnya atau menempelnya serbuk sari di kepala putik. Serbuk sari ini dapat mencapai kepala putik biasanya dibantu oleh perantara penyerbukan yang disebutpolinator/vektor.

Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalahtetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik. Tumbuhan yang memiliki bunga alat reproduksi generatifnya terdapat pada bunga berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen). Putik merupakan alat kealamin betina dan benang sari yang merupakan alat kelain jantan.
Peristiwa penyerbukan pada tumbuhan tidak dapat terjadi dengan  sendirinya. Jatuhnya serbuk sari dikepala putik dikarenakan adanya bantuan dari faktor luar atau perantara.
a.                   Penyerbukan dapat terjadi karena :
-          Pada bunga letak kepala putik di bawah kepala sari, sehingga serbuk sari dapat jatuh di atas kepala putik dengan mudah
-          Kepala putik menempel pada kepala sari.  Bila kepala sari pecah maka serbuk sari langsung kontak dengan kepala putik dan terjadilah penyerbukan
-          Sebuk sari tertiup angin atau terbawa oleh organisme dan jatuk diatas kepala putik.
b.                  Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
1.      Perantara angin disebut anemogami, penyerbukan yang terjadi karena adanya bnatuan dari angin biasanya terjadi pada tumbuhna yang tidak memiliki perhiasan bunga dan memiliki serbuk sari yang banyak dan ringan.
Ciri-ciri bunga :
-       Serbuk sari banyak, kecil, lembut serta kering dan tidak berlekatan
-       Kepala putik mempunyai bentuk seperti bulu ayam atau benang, sehingga akan lebih banyak menangkap sebuk sari.
-     Bunga sering tidak mempunyai hiasan.
-     Kepala sari tidak berlekatan pada tangkai sari (dapat bergoyang)
-     Tempat bunga tidak tersembunyi
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.










Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dengan perantara angin



2.      Perantara air disebut hidrogami peyerbukan yang terjadi karena adanya bantuan dari air  Contoh : pada tanaman air seperti Hydrilla.
3.      Perantara hewan disebut zoogamy  penyerbukan yang terjadi karena adanya bantuan dari hewan.
                  ciri-ciri bunga :
-          Mempunyai warna yang menarik
-          Mempunyai sesuatu yang menarik atau menjadi makanan binatang
-          Serbuk sari sering menggumpal dan berperekat, sehingga mudah menempel pada tubuh binatang
-          Sering mempunyai bentuk khusus, sehingga bunga hanya dapat dikunjungi oleh hewan tertentu saja
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:
1.      Entomogami : penyebabnya adalah serangga.Serangga polinator biasanya adalah kupu-kupu (Lepidoptera), lebah (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), dan lalat (Diptera). Apabila serangga datang untuk menghisap madu maka serbuk sari akan menempel di tubuhnya. Lalu ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, maka terjadilah penyerbukan.















Serangga menghisap madu hingga serbuk sari menempel di tubuhnya.

 Tumbuhan yang pnyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri- ciri:
-        mahkota bunga berwarna mencolok
-        mengeluarkan bau yang khas
-        mempunyai kelenjar madu
2.      Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air. Contoh burung perantara penyerbukan adalah kutilang, cucakrawa, dan burung penghisap madu.
Ciri-ciri bunga :
-          Warna bunga menyolok
-          Bagian-bagian bunga tebal, kuat
-          Benang sari kuat
-          Banyak menghasilkan nektar encer
-          













 Penyerbukan dengan bantuan burung

3.      Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari. Kelalawar dan atau kalong dapat pula menjadi perantara penyerbukan, terutama untuk pohon yang bunganya mekar pada sore atau malam hari, contohnya tanaman durian. 















  Penyerbukan dengan bantuan kelalawar.
4.      Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput. Siput dapat menjadi perantara penyerbukan pada bunga yang memiliki putik dan kotak sari yang posisinya hampir atau sama tinggi, seperti pada bunga Rohdae japonica (liliaceae) dan Araceae. Siput akan merambat pada permuakaan bunga, membawa serta serbuk sari yang menempeldi kakinya yang berlendir menuju putik.













Penyerbukan dengan bantuan siput.

5.      Penyerbukan dengan perantara manusia disebutantropogami.
Penyerbukan ini dilakukan oleh manusia karena tidak ada pengantar serbuk sari ke kepala putik. Misalnya pada tanaman salak dan vanili. Hal ini disebabkan alat kelamin bunga tumbuhan tersebut letaknya terpisah, ada bunga jantan saja dan ada bunga betina saja. Bunga jantan yang penuh serbuk sari di petik, kemudian di tempelkan di dekat bunga betina yang sudah masak, sehingga terjadi penyerbukan. Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.












Penyerbukan tanaman vanili yang di bantu manusia.








Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a.       Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama yang merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Penyerbukan sendiri member peluang menerrusnya sifat yang tidaak menyenangkan kepada generasi selanjutnya. Misalnya biji byang dihasilkan dengan penyerbukan sendiri mungkin tidak mampu berkecambah atau mungkin juga biji yang berkecambah di dalam tanaman tidak dapat menghasilkan biji sendiri.
b.      Geitonogami (penyerbukan tetangga) Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c.       Alogami (penyerbukan silang) mencakup penyerbukan serbuk sari dari satu tanaman ke putik tananaman lain. Penyerbukan ini hanya mungkin terjadi melalui perantara yang akan memmbawa serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga yang lainnya. Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
d.       Hybridogamy (Penyerbukan bastar) Pollen berasal dari tumbuhan lain yang tidak sejenis.
Perhatikan bagan di bawah ini :








Keterangan :
Penyerbukan sendiri : 2, 4, 6
Penyerbukan serumah : 3
Penyerbukan silang : 5
Penyerbukan bastar : 7
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a.      Dikogami :
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya (protandri) Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung 2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari (protogini).
b.      Didesious :
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c.       Heterostili :
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh. Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d.      Herkogami :
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik. Contoh : vanili.
C.   PROSES PEMBUAHAN PADA TUMBUHAN BIJI
Setelah proses penyerbukan proses selanjutnya adalah pembuahan. Proses pembuahan adalah bertemunya sel kelamin jantan (sel sperma)dengan sel kelamin betina (sel telur) menghasilkan zigot yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

 

 

 

 

 

    Perkembangbiakan atau reproduksi bertujuan untuk melestarikan keberadaan suatu spesies agar tidak mengalami kepunahan. Pada umumnya reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan atas dua cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual).
Reproduksi secara Vegetatif (Aseksual)

 

Reproduksi vegetatf pada anggrek umumnya ada 4 cara :
Selain itu tumbuhan dapat juga berkembang biak dengan cara tak kawin dan dengan bantuan manusia, biasa disebut reproduksi secara vegetatif buatan, 
1. Stek Batang
yaitu dengan memotong sebagaian batang kemudian ditanam pada media yang sudah di siapkan. Biasanya cara ini untuk anggrek-anggrek monopodial.
2. Pemisahan anakan
Cara ini adalah salah satu yang cukup sering di gunakan. Perkembangbiakan vegetatif anggrek dengan cara ini biasanya keberhasilannya lebih tinggi, selain itu juga lebih cepat berbunga. Sayangnya sulit untuk menghasilkan anakan baru secara massal sebab tunas atau anakan anggrek terbatas.
3.  Keki
Keki adalah anakan yang tumbuh liar, biasanya di ujung bulb tumbuhan anggrek dewasa. Keki dalam bahasa Hawaii berarti “bayi”. Keki terbentuk jika media sudah terlalu padat atau sudah lama tidak di ganti. Keki yang siap di pisahkan adalah keki yang sudah memiliki akar cukup banyak. Pemisahan dengan cara memotong keki dengan mengikut sertakan sebagian pseudobulb sebagai cadangan makanan keki sampai benar-benar bisa memenuhi kebutuhan makanannya sendiri. Untuk lebih baiknya, keki yang sudah di pindahkan sebaiknya ditempatkan di tempat yang teduh dulu sampai tumbuh bulb baru.
4. Kultur Jaringan
Perbanyakan dengan sistem kultur jaringan hanya memerlukan sedikit jaringan tanaman yang akan di kultur. Dengan sedikit jaringan itu bisa di peroleh bibit anggrek yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan. Kelemahannya hanyalah perlu modal besar untuk menggunakan sistem ini. Sehingga tak heran cara ini hanya di lakukan oleh nursery besar yang benar-benar2 serius memproduksi anggrek.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF


Perkembangbiakan secara generatif  pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari bunga agar kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya.


Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih dalam.


===> Bagian-Bagian Bunga

http://naufalsebastian.files.wordpress.com/2013/02/bunga.png?w=480&h=287


  • Perhiasan bunga. Yang dimaksud dengan Perhiasan Bunga yaitu kelopak dan mahkota bunga. Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya di dekat dasar bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga ini biasanya menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan biasanya setelah mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya. Bentuk kelopak bunga sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai dengan jenis bunga. Bagian kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan pada bunga tersebut dan biasanya warnanya digunakan untuk mengindetifikasi jenis bunga tersebut. Misalnya bunga mawar yang warna kelopaknya merah disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
  • Dasar Bunga. Dasar bunga merupakan bagian ujung tangkai bunga yang membesar dan menjadi tempat melekatnya mahkota bunga.
  • Tangkai Bunga. Tangkai bunga merupakan bagian yang menghubungkan bunga dengan batangnya.
  • Benang Sari. Benang sari adalah Alat Kelamin Jantan bagi tumbuhan. Benang sari sendiri terdiri dari Tangkai Sari dan Kepala SAri, dan di dalam kepala sari inilah terdapat butir-butir serbuk sari.
  • Putik. Putik adalah Alat Kelamin Betina pada tumbuhan. Putik terdiri dari tangkai Putik, Kepala Putik dan bakal Buah, dan di dalam bakal buah terdapat Bakal Biji. Di dalam bakal biji tersebut, masih terdapat dua inti yaitu calon Lembaga dan Sel Telur.
  • Baiklah, saya kembali pada ulasan sebelumnya tentang Bunga Lengkap dan Tak Lengkap serta Bunga Sempurna dan Tak Sempurna.
  • Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga. Bunga Tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti yang dijelaskan di atas.
  • Bunga Sempurna adalah bunga yang memiliki Putik dan Benang Sari. Sedangkan Bunga Tidak Sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan saja. Misalnya bunga yang hanya memiliki Benang sari saja dan dinamakan Bunga Jantan, serta bunga yang hanya memiliki Putik saja dan disebut dengan bunga Betina.

===> Proses Penyerbukan atau Pembuahan
Dalam proses perkembangbiakan generatif pada tanaman dikenal dengan Penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada Kepala Putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:




  • Penyerbukan Sendiri. Penyerbukan Sendiri adalah penyerbukan yang terjadi apabila Benang Sari yang jatuh pada Kepala Putik berasal dari bungan itu sendiri dan tentu saja yang dapat melakukannya adalah Bunga Lengkap yang memiliki Putik dan Benang Sari Sekaligus.
  • Penyerbukan Tetangga. Penyerbukan Tetangga adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain tetapi masih pada satu pohon.
  • Penyerbukan Silang. Penyerbukan Silang adalah penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain yang sejenis tetapi berbeda pohonnya.
  • Penyerbukan Bastar. Penyerbukan Bastar adalah Penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain yang tidak sejenis.
  • Kalau di atas adalah jenis-jenis penyerbukan yang terjadi berdasarkan asal muasal serbuk sari yang jatuh di kepala putik, maka berikut ini adalah Jenis-Jenis penyerbukan berdasarkan faktor yang  menyebabkan sampainya serbuk sari ke kepala putik, yaitu:
  • Penyerbukan oleh angin. Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri antara lain memiliki serbuk sari yang banyak, kecil, kerig dan ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin. Pada dasrnya bunganya kecil atau mahkotanya kecil dan bahkan ada yang tidak memiliki mahkota. Contohnya adalah bunga pada tumbuhan rerumputan.
  • Penyerbukan oleh hewan. Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh hewan memiliki ciri-ciri antara lain memiliki mahkota bunga yang besar, menarik, memiliki warna mahkota yang mencolok, mengeluarkan bau yang khas serta menghasilkan nektar yang semuanya dapat menarik binatang untuk menghampirinya. Bunga jenis ini umumnya memiliki serbuk sari yang menggumpal dan lengket sehingga mudah menempel pada hewan (terutama pada kaki-kaki serangga). Contoh hewan yang biasanya membantu penyerbukan adalah Kupu-kupu, lebah madu, kelelawar dll.
  • Penyerbukan oleh air. Penyerbukan yang dibantu oleh air biasanya terjadi pada tumbuhan-tumbuhan air. Hal ini terjadi karena air hujan yang turun dapat mengenai serbuk sari. Air yang telah mengandung serbuk sari tersebut kemudian jatuh pada kepala putik sehingga terjadilah penyerbukan.
  • Penyerbukan oleh manusia. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh manusia adalah tumbuh-tumbuhan yang umumnya berguna bagi kehidupan manusia sehingga manusia sering melakukan kotak dengan tumbuhan berbunga tersebut. Contohya adalah Vanili dan bunga anggrek.




























Tulisan kali ini merupakan tulisan yang admin torehkan untuk meyambung pembahasan mengenai perkembangbiakan generatif anggrek. Jika pada kesempatan yang lalu admin mensharekan penggunaan media tanam buatan dalam perkembangbiakan anggrek, maka untuk kali ini admin akan membahas tentang penyebaran biji anggrek, penyemaian benih anggrek.pemindahan bibit anggrek dan pemindahan anggrek dari pot penyemaian

Penyebaran Biji Anggrek
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan proses penyerbukan, baik yang terjadi secara alami ataupun penyerbukan yang dilakukan dengan bantuan manusia. Bahasan yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini mengenai perkembangbiakan generatif yang dibantu manusia.

Dalam kegiatan penyebaran biji anggrek untuk proses perkembangbiakannya, peralatan-peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih. Setelah kebersihan peralatan dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah mensterilkan biji anggrek yang akan disebar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggojog biji anggrek dalam larutan air kaporit.

Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama larutkan 10 gr kaporit dengan 100 cc air. Setelah itu saring larutan kaporit tersebut dengan menggunakan kertas filter lalu masukan ke dalam botol larutan yang telah disaring tadi. Setelah larutan kaporitnya ditempatkan dalam botol, masukan biji anggrek ke dalam botol yang berisi larutan kaporit tadi, setelah itu gojong selama 10 menit atau bias ditandai dengan berubahnya warna biji anggrek yang semula kuning kecoklatan menjadi kehijauan. Jika hal ini telah terjadi maka buang larutan kaporit tadi dan gojog kembali biji anggrek dengan larutan aquades 2 sampai 3 kali

Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah  terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

Penyemaian Benih Anggrek
Hal yang harus dipersiapkan adalah menyediakan botol bermulut lebar,bersih dan tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat, yang akan digunakan sebagai wadah penyemaian benih anggrek. Setelah botol-otol tersebut disediakan maka tutup botol dengan menggunakan kapas yang digulung-gulung hingga padat. Jangan lupa untuk mengikat bagian ujung kapas yang digunakan untuk menutup botol agar proses pencopotan tutup botol bisa dilakukan. Jika sulit untuk menemukan kapas, maka kain perca yang dipotong-potong bias digunakan sebagai penganti kapas untuk menutup botol selama kain tersebut mampu menutup botol dengan rapat agar bakteri/jamur yang bisa meginfeksi dan mengkontaminasi kesterilan biji anggrek tidak bisa masuk.

Pemindahan Bibit Anggrek
Setelah bibit anggrek disemaikan di dalam botol selama 9–12 bulan, atau dengan ciri fisik tanaman bibit terlihat besar dan telah tumbuh akar, maka pindahkan bibit anggrek dalam pot penyemaian berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Sebagai media tanamnya, siapkan campuranpecahan genting dan akar pakis berwarna coklat yang di potong dengan panjang 5–30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya yang sebelumnya telah dicuci bersih terlebih dahulu dan air cucian hilang dari akar pakis. Setelah akar pakis dicuci maka rendam terlebih dahulu alas makanan anggrek selama 24 jam dengan campuran Urea atau ZA : 0,50 mg, DS, TS atau ES : 0,25 mg, Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg, Air : 1000 cc.

Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai alas makanan anggrek adalah dengan menggunakan pupuk buatan campuran unsur N, P, K denganperbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1.Disamping itu kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanahjuga bias digunakan sebagai alas makanan anggrek

Pemindahan dari Pot Penyemaian
Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa berdiamater 4–6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.












Memperbanyak Anggrek Secara Vegetatif

Cara memperbanyak anggrek  ada dua cara yaitu secara generatif  (reproduksi seksual) yaitu dengan biji dan vegetaitf (aseksual). Adapun kelebihan dan kekurangan perkembang biakan secara vegetatif untuk anggrek adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
1. Sifat anakan sama dengan sifat indukan jadi bisa mempertahankan keunggulan indukan
2. Relatif Lebih cepat berbunga
4. Bisa menghasilkan individu baru dalam jumlah yang relatif banyak dalam waktu singkat (kultur jaringan)
5. Lebih sederhana dan mudah di lakukan oleh orang awam
Adapun kekurangannya :
1. Biaya mahal untuk produksi massal (kultur jaringan)
2. Hasil anakan tidak ada variasi genetik (vegetatif)
3. Rentan terhadap serangan hama (karena tidak ada variasi maka jika terjadi serangan hama maka semua turunannya juga berpotensi yang sama )

Perkembangbiakan vegetatf pada anggrek umumnya ada 4 cara :
1. Stek Batang
yaitu dengan memotong sebagaian batang kemudian ditanam pada media yang sudah di siapkan. Biasanya cara ini untuk anggrek-anggrek monopodial.
2. Pemisahan anakan
Cara ini adalah salah satu yang cukup sering di gunakan. Perkembangbiakan vegetatif anggrek dengan cara ini biasanya keberhasilannya lebih tinggi, selain itu juga lebih cepat berbunga. Sayangnya sulit untuk menghasilkan anakan baru secara massal sebab tunas atau anakan anggrek terbatas.
3.  Keki
Keki adalah anakan yang tumbuh liar, biasanya di ujung bulb tumbuhan anggrek dewasa. Keki dalam bahasa Hawaii berarti “bayi”. Keki terbentuk jika media sudah terlalu padat atau sudah lama tidak di ganti. Keki yang siap di pisahkan adalah keki yang sudah memiliki akar cukup banyak. Pemisahan dengan cara memotong keki dengan mengikut sertakan sebagian pseudobulb sebagai cadangan makanan keki sampai benar-benar bisa memenuhi kebutuhan makanannya sendiri. Untuk lebih baiknya, keki yang sudah di pindahkan sebaiknya ditempatkan di tempat yang teduh dulu sampai tumbuh bulb baru.
4. Kultur Jaringan
Perbanyakan dengan sistem kultur jaringan hanya memerlukan sedikit jaringan tanaman yang akan di kultur. Dengan sedikit jaringan itu bisa di peroleh bibit anggrek yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan. Kelemahannya hanyalah perlu modal besar untuk menggunakan sistem ini. Sehingga tak heran cara ini hanya di lakukan oleh nursery besar yang benar-benar2 serius memproduksi anggrek.










Cara menyilangkan Anggrek

Anggrek adalah salah satu jenis tanaman yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri, karena letak putik dan serbuk sarinya berjauhan, sehingga tidak memungkinkan adanya penyerbukan sendiri. Oleh karena itu agar terjadi penyerbukan biasanya di alam dilakukan oleh serangga maupun manusia.
Faktor- faktor yang mempengaruhi penyerbukan:
1.      Bila tanaman induk tidak sehat atau kekurangan makanan maka biji tidak dapat hidup terus sampai tingkat pemasakan biji atau biji tidak sanggup untuk berkecambah.
2.      Bila tanaman induk jantan kurang baik pertumbuhanya, akan mempengaruhi pertumbuhan pollinia/pollinaria dalam ovulum, sehingga pollinia/pollinaria tidak berfungsi semestinya.
3.      Pollinia/pollinaria yang telah disimpan terlalu lama.
4.      Persilangan antara genus yang mempunyai perbedaan sifat yang jauh jarang berhasil.
5.      Anggrek- anggrek yang berpollinia sebaiknya dikawinkan dengan anggrek-anggrek yang berpollinia pula, yang berpollinaria dengan yang berpollinaria.
6.      Anggrek yang gymnostemiumnya panjang sebaiknya dipakai untuk bunga jantan,yang pendek untuk bunga betina.
7.      Pada waktu musim hujan setelah diadakan persilangan bunga ditutup kantong plastik selama kurang lebih 10 hari.
8.      Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan kegagalan dalam penyerbukan.
9.      Penyerbukan sebaiknya dikerjakan pada waktu siang hari bila cuaca agak kering.


Bahan dan Alat
Bahan :
Tanaman anggrek yang sedang berbunga (terdapat bunga yang mekar sempurna), dari jenisVanda atau Phalaenopsis dan Dendrobium atau Cattleya.
Alat :
1.      Jarum preparat / tusuk gigi.
2.      Kertas/ tissue
3.      Plastik / kertas label
4.      Tusuk gigi

.    Cara Kerja
1)      Penyerbukan anggrek yang mempunyai perekat (berpollinaria) contoh Vanda, Phalaenopsisatau Arachnis.
a.       Sisipkan ujung jarum preparat atau tusuk gigi di bawah ujung overcullum.
b.      Tarik overcullum ke atas sehingga terlepas dari dudukan overcullum (anther) dan menempel pada ujung jarum preparat / tusuk gigi.
c.       Letakkan pollinaria secara hati-hati pada lubang stigma yang telah siap menerima pollinaria.
d.      Tandai bunga yang telah diserbuki dengan menggunakan label dan tulisan tanggal penyerbukan serta asal persilangan. Contoh Phalaenopsis x Arachnis.
2)      Pernyerbukan anggrek yang tidak mempunyai perekat (pollonia) contoh Dendrobium danCattleya.
a.       Sisipkan ujung jarum preperat atau tusuk gigi di bawah ujung overcullum.
b.      Tarik overculum ke atas sehingga terlepas dari dudukan overcullum (anther) dan letakkan kertas/ tissu di bawah bunga untuk menangkap pollinia agar tidak terjatuh ke tanah.
c.       Celupkan ujung preparat / tusuk gigi kedalam perekat pada lubang stigma, dengan maksud supaya pollinia bisa melekat pada ujung jarum preparat.
d.      Sentuhkan ujung jarum preparat/ tusuk gigi yang telah berpelekat ke pollinia yang telah ditampung pada kertas / tisuue.
e.       Masukkan pollinia yang telah melekat pada ujung jarum preparat/ tusuk gigi ke dalam lubang stigma yang telah siap menerima pollinia.
f.       Tandai bunga yang telah diserbuki dengan menggunakan label dan tulis tanggal penyerbukan serta asal persilangan. Contoh: anggrek bulan dan Dendrobium.

Pembahasan
Ada dua jenis anggrek, yang berpollinia (tanpa lempeng perekat) dan jenis anggrek yang berpollinaria (dengan lempeng rekat), maka dalam menyilangkan juga menggunakan cara yang berbeda. Perbedaan pokok terletak pada bagaimana mengambil pollinia dari ujung gymnostemium dan memasukanya ke lubang stigma. Anggrek yang berpollinia, pollen diambil dengan mengolesi dulu ujung jarum (tusuk gigi) dengan cairan yang terdapat pada lubang stigma kemudian ujung jarum ditempelkan pada pollen hingga pollen benar-benar melekat erat. Sedangkan pada jenis anggrek yang berpollinaria, pollen diambil dengan menempelkan ujung jarum kebagian lempeng rekat yang terdapat pada bagian atas lubang stigma.      

Ciri – ciri penyerbukan yang berhasil:
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu. Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan. Buah anggrek tersebut berisi ribuan biji anggrek yang akan menghasilkan tanaman baru hasil persilangan.
       Dalam memilih biji anggrek yang akan disemaikan dalam botol perlu diperhatikan sebagai berikut :
·  Biji yang berwarna keputih-putihan dan kosong adalah biji yang kurang baik.
·  Biji yang baik yaitu yang bulat penuh berisi, berwarna kuning atau kecoklat-coklatan

Untuk memperoleh kombinasi warna, bentuk, ukuran, maupun jumlah bunga yang diinginkan, maka dilakukanlah proses penyerbukan dan penyilangan.


Kesimpulan
Anggrek adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan memerlukan bantuan manusia maupun serangga. Dalam melakukan penyerbukan, dapat menggunakan anggrek berpollinaria (berperekat) dan berpollinia (tidak berperekat). Ada tiga cara penyerbukan dalam anggrek, yaitu selfing, sibling, dan crossing. Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah.
  

No comments:

Post a Comment