Morfologi Anggrek
Bunga anggrek adalah bunga yang
identik dengan keindahan dan kecantikan. Mendengar kata anggrek atau orchid,
orang akan membayangkan sosok bunga atau untaian bunga yang mempesona dan tahan
lama. Anggrek memang tanaman yang termasuk dalam
suku anggrek-anggrekan atau orchidaceae. Merupakan suku tumbuhan berbunga yang
memiliki anggota/ jenis terbanyak. Para ahli berkeyakinan anggrek mempunyai
lebih dari 25.000 species yang tersebar diseluruh dunia. Jenis anggrek tumbuh
dari kutub utara sampai daerah khatulistiwa dan terus ke selatan, pada semua
benua kecuali Antartika. Sebagian besar jenisnya ditemukan di daerah tropis.
Indonesia sendiri diyakini memiliki tak kurang dari 5000 jenis anggrek yang tersebar
di berbagai pulau dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua.
Struktur
tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Sifat-sifat
khas tanaman dari famili orchidaceae ini dapat terlihat dari karakter akar,
batang, daun dan bunganya.
A.
Akar
Akar
anggrek berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah dengan ujung akar
yang meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akan tampak
berwarna putih keperakan pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar
saja yang berwarna hijau atau keunguan. Akar yang telah tua menjadi coklat dan
mengering. Akar anggrek berfungsi mengambil, menyerap dan mengantarkan zat hara
ke seluruh bagian tanaman. Fungsi lainnya adalah untuk menempelkan diri pada
tempat atau media tumbuh. Sebagian anggrek memiliki akar udara yang berfungsi
menyerap air dan udara. Akar ini juga berfotosintesis karena mengandung butiran
klorofil.
B.
Batang
Bentuk
batang anggrek bermacam-macam, ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnyatau
menebal di bagian tertentu saja dengan atau tanpa umbi semu (pseudobulb).
Batang
anggrek dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan pola pertumbuhannya,
yaitu monopodial dan sympodial.
1.
Anggrek monopodial
Adalah
anggrek yang memiliki batang utama yang terus tumbuh ke atas (vertikal) tidak
terbatas panjangnya. Daun akan bertambah terus dari ujung batang selama
hidupnya. Jenis ini tidak memiliki rhizoma dan pseoudobulb, dan
biasanya tumbuh akar udara (aerial root) dari sepanjang batangnya. Tangkai
bunga tumbuh dari sisi batang (ketiak daun). Jika ujung batang rusak karena
busuk atau dipotong/distek, maka akan tumbuh batang baru dari sisi batang lama
dan daun akan tumbuh dari batang baru tersebut. Contoh anggrek dari kelompok
monopodial ini yaitu genus Aerides, Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera,
Vanda dan lain-lain.
2. Anggrek sympodial.
Adalah
anggrek yang memiliki batang utama yang tersusun oleh ruas-ruas tahunan.
Anggrek tipe ini memiliki batang yang berumbi semu (pseudobulb). Pertumbuhan
ujung-ujung batangnya terbatas, pertumbuhan batang akan terhenti bila
pertumbuhan keatas telah maksimal. Batang baru muncul dari dasar batang utama
sebelumnya. Pada anggrek sympodial terdapat penghubung dari satu tunas ke tunas
lainnya yang disebut rhizome. Contoh kelompok anggrek sympodial yaitu
genus Cattleya, Dendrobium, Coelogyne, Grammatophylum, Oncidium dan
lain-lain.
C.
Daun
Daun
anggrek memiliki bentuk, ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda tergantung
species dan genusnya. Bentuk daun ada yang bulat panjang, seperti pensil, lebar
atau sempit seperti palem, berdaging tipis atau tebal, permukaaan halus atau
kasar, bahkan ada jenis anggrek yang tidak berdaun.Tulang daun anggrek sejajar
dengan helaian daun. Susunan daun berselang seling atau berhadapan.
Menurut
tipe daunnya, anggrek digolongkan menjadi 2 :
1.
Kelompok evergreen (tipe daun tetap segar/hijau), yaitu anggrek yang
helaian daunnya tidak gugur serentak.
2.
Kelompok decidous (tipe gugur), yaitu semua helaian daun akan gugur dan
tanaman mengalami fase istirahat, kemudian ditempat daun ini akan muncul bunga.
D.
Bunga
Perbedaan
yang paling mudah terlihat antara tanaman anggrek dengan tanaman berbunga yang
lain adalah pada bentuk bunganya yang khas. Bunga anggrek memiliki tiga
sepal (kelopak bunga) dan tiga petal (mahkota bunga) yang letaknya
berselang-seling. Salah satu sepal terletak pada bagian pungung bunga,
dinamakan sepal dorsal. Sedang salah satu petal yang terletak dibawah mengalami
modifikasi bentuk sehingga disebut labellum (bibir bunga). Berhadapan
dengan labellum terdapat column (tugu bunga) tempat berkumpulnya benang
sari dan putik. Tangkai bunga anggrek dapat berkelok-kelok selama
pertumbuhannya mengikuti arah sumber cahaya.
Satu
hal yang jarang diketahui, bunga anggrek sangat bervariasi dan unik. Dari yang
berukuran sangat kecil hanya beberapa milimeter saja sampai yang memiliki
ukuran cukup besar mencapai 20 cm. Dari yang berbau sangat harum sampai yang
memiliki aroma yang kurang sedap. Dari yang berbentuk seperti kerang sampai
yang menyerupai serangga/lebah. Dari yang hanya memiliki satu warna sampai yang
terdiri dari berbagai warna dengan gradasi yang menakjubkan. Dari yang hanya
muncul satu kuntum disetiap tangkai sampai yang dapat mencapai ratusan kuntum
di setiap tangkainya. Dari yang hanya mekar beberapa jam saja sampai yang mampu
mekar berbulan-bulan lamanya. Dan masih banyak lagi hal unik yang dapat ditemui
pada bunga anggrek.
E.Buah
Bentuk
buah anggrek merupakan lentera atau capsular yang memiliki 6 rusuk. Tiga
diantaranya merupakan rusuk sejati dan tiga yang lain adalah tempat melekatnya
dua tepi daun buah yang berlainan. Di tempat bersatunya tepi buah tadi, dalam
satu buah anggrek sebesar kelingking terdapat ratusan ribu bahkan jutaaan biji
anggrek yang sangat lembut dalam ukuran yang sangat kecil. Biji-biji anggrek
ini tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan, sehingga untuk
perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi membantu pertumbuhan biji.
Perkecambahan di alam sangat sulit jika tanpa bantuan fungi (jamur) yang
disebut mikoriza yang bersimbiosis dengan biji-biji anggrek tersebut.
JENIS-JENIS MEDIA TUMBUH TANAMAN ANGGREK
Ada tiga jenis media
tanam anggrek yang harus disesuaikan dengan cara hidup tanaman anggrek,
yaitu:
- Media untuk anggrek Epifit dan Semi Epifit terdiri dari: Serat Pakis yang telah digodok, Kulit kayu yang dibuang getahnya, Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu, Ijuk, Potongan batang pohon enau, Arang kayu, Pecahan genting/batu bata. Bahan-bahan untuk media tanam yang telah disebutkan di atas dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.
- Anggrek Semi Epifit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
- Media untuk anggrek Terestrial merupakan jenis anggrek yang hidup di tanah. Oleh karena itu perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya. Sedangkan media tanam untuk jenis anggrek semi Terrestria adalah pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu, serat pakis.
Sabut
kelapa merupakan salah satu media
tanam anggrek yang baik karena memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan
air. Selain itu serabut kelapa juga mudah didapat dengan harga yang murah.
Kelemahan yang dimiliki serabut kelapa sebagai media tanaman untuk tanaman
anggrek adalah dari karakter fisik serabut kelapa yang mudah lapuk dan busuk
yang akan menyebabkan media ini menjadi sumber penyakit. Untuk
mengatasikelemahan ini, maka sebaiknya ketika menggunakan serabut kelapa
sebagai media tanam anggrek maka pilihlah sabut kelapa yang sudah tua dan
segera ganti serabut tersebut bila sudah mengalami kelapukan.
Keunggulan yang dimiliki
arang kayu sebagai media tanam tanaman anggrek adalah tidak mudah lapuk
serta tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur. Kebusukan akar tanaman anggrek
bisa dihindari karena anggrek berada dalam kondisi yang relatif kering.
Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah sulit untuk menyimpan air dan
miskin akan unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek. Oleh karena itu penggunaan
arang kayu sebagai media tanaman anggrek sangat baik digunakan untuk daerah pembudidayaan
anggrek yang memiliki kelembabapan tinggi. Disamping itu pemberian air dan
pupuk yang intensif perlu dilakukan agar kelemahan media tersebut bisa di atasi
sehingga peningkatan pertumbuhan dan produksi bunga anggrek bisa
dilakukan.
Penggunaan pecahan
batu bata/genting sebagai media tanam tanaman anggrek dilakukan dengan
tujuan untuk mengatur drainase dan aerasi udara dalam pot. Oleh karena itu
pecahan batu bata atau genting diletakan di dasar pot yang pengisiannya
mencapai 1/3 dari ketinggian pot, tergantung dari tingkatan kelembapan yang
dibutuhkan tanaman anggrek. Rongga udara yang tercipta dari susunan genteng
ataupun pecahan bata yang tidak teratur akan memberi kebebasan akar untuk
tumbuh dan berkembang secara leluasa ke segala arah. Rongga yang ada juga
dijadikan sebagai jalan masuk oksigen yang diperlukan akar tanaman untuk proses
pernafasan dan mampu menurunkan tingkat kelembaban. Untuk diketahui kemampuan
batu bata untuk mebyerap air lebih besar dibandingkan dengan pecahan genting.
Kelebihan yang dimiliki pakis
sebagai media tanam anggrek adalah memiliki kemampuan untuk menyimpan air yang
cukup tinggi, memiliki rongga-rongga untuk proses aerasi dan drainase, daya
lapuk pakis yang relatif lebih lama dan terjadi secara perlahan serta
mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Disamping
kelebihan yang dimilikinya, ternyata media pakis juga memiliki kelemahan yang
diantaranya adalah media tanam pakis sulit didapat karena ketersediannya yang
terbatas yang diakibatkan media tanam pakis juga digunakan sebagai media tanam
untuk tanaman hias lainnya. Masih belum dibudidayakannya tanaman pakis dan
terus mengandalkan pakis di alam mengakibatkan ketersedian tanaman pakis
semakin hari semakin menipis. Pakis cacahan biasa digunakan untuk media saat
pembibitan tanaman anggrek, yaitu saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis
sebagai media tanam cocok untuk tanaman anggrek Phalaenopsis
No comments:
Post a Comment